Langsung ke konten utama

hhmm...Pacitan

oleh Reza Pahlevi pada 10 September 2009 jam 0:59

rindu pacitan
desa ngepal tulakan
tempatku dulu dalam pelarian
lari dari kenyataan

kecil sudah berlari
menyusahkan orang dan diri
sekarang ku dapat pelajari
tak berguna ku lari

ada hikmah yang kudapat
kasih sayang si Mbah yang begitu hebat
tinggal berdua begitu erat
walau ku slalu bertingkah seperti bangsat
slalu menyusahkan si Mbah hampir beliau sekarat

Pacitan ajarkan aku akan sesuatu
tempat dimana banyak orang saling membantu
tak ada tempat tuk ego individu
ku dapatkan satu demi satu
sedikit keterampilan yang membuatku terpacu

dan hanya sedikit dari mereka yang mengeluh
mencari nafkah naiki bukit gunung berpuluh
tarik sepeda menanjak terus dikayuh
dengan hati senang tanpa ada rasa sakit serta luluh

gemercik kalenan riuh suara
semangat pagi dikala kabut dingin udara
berangkat mencari ilmu perkara
memperbaiki pelarianku dalam berjuta acara

rinduku akan segera sirna
niatku telah membara
suatu hari iringi langkahku kesana
mengenang kembali indahnya masa-masa suasana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makin Memborok

Ini masa sulit Bukan...tapi agak berbelit Dan sedikit rumit Agak sedikit sakit Lelah tidak Tapi memang belum ada solusi Mengeluh adalah manusiawi Jalan buntu sukar bertindak Dalam hidup sudah biasa Adakala makin parah Jika berhenti melangkah Ya itulah asa dan susah Banyak yang bilang Susah senang karena uang Nyata itu memang Maha beri uang Bukan beri ruang Masih ada yang munafik Tentu matahari berbalik Tak akan ada jalan yang paling baik Selain untuk tidak terpublik Berkaca diri Menelaah ke dalam hati Masih jauh dari yg terdiri Memang masih kotor terakui sadar akan sebab ini terjadi Dampak dari kesenangan Hanya menambah penyesalan Benalukan penderitaan Kepada yg paling rentan Ia adalah cintanya Entah siapa yg benalu Atas cinta dan tipu Senang dibayar susah Lalu berkata baiklah Akui salah ambil hikmah Hanya semoga Cuma doa Dan usaha semampunya Membayar cicil demi upaya Melunasi bahagia

Kisah Dari Selatan

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah lama yang ku alami saat denganya saat kali pertama bertemu di selatan jakarta Bertatap muka senyum sapa jalan berkeliling roda dua Kalibata jembatanya jadi saksi lajunya roda menelusur senja, padat, gegap gempita bising tak kuasa bisa diterka suka cita penuh tawa Iringi roda terus berputar sesekali hati bergetar laju kereta lambat tak sabar di sudut stasiun aku menunggu dan bersandar Terik sinar kala itu senyum yang aku tunggu selama tiga minggu resah kala menunggu terik aku rasa penuh tipu Pasar minggu baru setahun yang lalu selatan jakarta memori kala itu lintas rindu tak menentu terkenang di hati selalu 02juni2012_rezapahlevi_

Diam Dendam

28 Desember 2011 _Diam Dendam_ Seperti memang ini Lalu bagaimana lagi Berlari juga tak pasti Memang harus menahan diri Terjerat mengikat Memang sangat pekat Terdiam tertulis surat Apakah terlalu sangat Tak sepantasnya hanya berdiam Menahan membungkam Menerima terpadam Tertutup yang kelam Tak ingin menerus Begini asa habisi tergerus Tindakan berjuta jurus Tak habis keluarkan ingus Tak mau jadi korban Bangkit dari keadaan Atur rencana sedemikian Tujuan sampai pastikan temukan Terlalu sering berdosa Kepuasan tak kenal harga Memang sering terlupa Lantas terjadi mau apa Jadilah dendam Jangan diredam Lawanlah suram dan jangan membungkam _Reza Pahlevi_