Langsung ke konten utama

Opini Sadar Diri

oleh Reza Pahlevi pada 04 Mei 2009 jam 18:24

ini kisah tentang anak muda
sok aksi dan selalu banyak gaya
cari muka dihadapan para wanita
gak sadar dia punya muka ancur bagai terlindas kereta

kamipun heran gak karuan
kenapa cewe-cewe pada doyan
mungkin mata hatinya kelilipan
di iming-imingi kemewahan

mereka gak tau diri
bapaknya cari harta setengah mati
gak sadar mereka terus menikmati
kehidupan yang sementara ini

im sorry bukannya kami iri
justru karena mereka lirik ini terinspirasi
bukan sekedar basa-basi
semoga mereka sadar setelah baca lirik ini

mereka tak gak tau diri
atau diri yang tak tau mereka
cobalah untuk instropeksi
masih banyak orang yang silau

bedakanlah mana yang pantas
buatmu agar tak selalu di atas
sesuaikan dengan tampang yang ngepas
agar terlihat lebih beringas

lifestyle yang mebuat mereka buta
bukan penampilan yang utama
sadar diri apa adanya
biar duit bokap ga abis buat beli barang yang gak berguna


-Reza Pahlevi-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makin Memborok

Ini masa sulit Bukan...tapi agak berbelit Dan sedikit rumit Agak sedikit sakit Lelah tidak Tapi memang belum ada solusi Mengeluh adalah manusiawi Jalan buntu sukar bertindak Dalam hidup sudah biasa Adakala makin parah Jika berhenti melangkah Ya itulah asa dan susah Banyak yang bilang Susah senang karena uang Nyata itu memang Maha beri uang Bukan beri ruang Masih ada yang munafik Tentu matahari berbalik Tak akan ada jalan yang paling baik Selain untuk tidak terpublik Berkaca diri Menelaah ke dalam hati Masih jauh dari yg terdiri Memang masih kotor terakui sadar akan sebab ini terjadi Dampak dari kesenangan Hanya menambah penyesalan Benalukan penderitaan Kepada yg paling rentan Ia adalah cintanya Entah siapa yg benalu Atas cinta dan tipu Senang dibayar susah Lalu berkata baiklah Akui salah ambil hikmah Hanya semoga Cuma doa Dan usaha semampunya Membayar cicil demi upaya Melunasi bahagia

Kisah Dari Selatan

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah lama yang ku alami saat denganya saat kali pertama bertemu di selatan jakarta Bertatap muka senyum sapa jalan berkeliling roda dua Kalibata jembatanya jadi saksi lajunya roda menelusur senja, padat, gegap gempita bising tak kuasa bisa diterka suka cita penuh tawa Iringi roda terus berputar sesekali hati bergetar laju kereta lambat tak sabar di sudut stasiun aku menunggu dan bersandar Terik sinar kala itu senyum yang aku tunggu selama tiga minggu resah kala menunggu terik aku rasa penuh tipu Pasar minggu baru setahun yang lalu selatan jakarta memori kala itu lintas rindu tak menentu terkenang di hati selalu 02juni2012_rezapahlevi_

Diam Dendam

28 Desember 2011 _Diam Dendam_ Seperti memang ini Lalu bagaimana lagi Berlari juga tak pasti Memang harus menahan diri Terjerat mengikat Memang sangat pekat Terdiam tertulis surat Apakah terlalu sangat Tak sepantasnya hanya berdiam Menahan membungkam Menerima terpadam Tertutup yang kelam Tak ingin menerus Begini asa habisi tergerus Tindakan berjuta jurus Tak habis keluarkan ingus Tak mau jadi korban Bangkit dari keadaan Atur rencana sedemikian Tujuan sampai pastikan temukan Terlalu sering berdosa Kepuasan tak kenal harga Memang sering terlupa Lantas terjadi mau apa Jadilah dendam Jangan diredam Lawanlah suram dan jangan membungkam _Reza Pahlevi_