Langsung ke konten utama

Akhirnya bisa online dirumah

Syukur Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT. Atas damai yang diberikan, kesehatan, serta karunia lain yang pastinya tak bisa terhitung, Subhannallah.

Dan ini salah satu karunia Allah pula yang pada akhirnya saya dapat mengakses internet dirumah, tidak lagi capek-capek harus pergi ke warnet. Saya merasa sangat senang karena Dia telah memberikan rizki yang lebih untuk saya agar bisa membeli hape modem dari salah satu produk telokomunikasi ternama di indonesia.

Yah...walau lemot setidaknya saya bisa akses internet dirumah, selain penghilang sepi juga sebagai penghilang suntuk dirumah. Karena selain itu juga banyak sekali waktu luang saya yang terbuang sia-sia diluar waktu kuliah yang sangat minim jadwal. Kini waktu luang itu saya lebih bermanfaat, yang tadinya hanya bengang-bengong tidak karuan sekarang dengan adanya internet wawasan saya jadi lebih terbuka.

Hape modem yang saya gunakan ini tergolong murah selain itu bonus akses internet selama 6 bulan dengan kuota 2 Giga perbulan. Namun dengan kecepatan akses yang hanya 156 kbps mustahil bonus yang sebanyak itu bisa habis dalam waktu sebulan. Ya...kalo emang pengen bener-bener abis tu bonus, kalau anda kuat stay online 24 jam nonstop selama sebulan dijamin abis. hehehe...

Sudah 3 minggu saya menggunakan hape modem ini dan bonus akses internet yang tersisa masih 1749573, iriiiiitt buuuaaangeeeets........ ini benar-benar ramah bandwitch, selain itu juga ramah dikantong MAKOPAS (MAhasiswa KantOng PAS-pasan) seperti saya. Setidaknya ini semua tidak ada tanggungan di akhir bulan yang membebani orang tua pada umumnya, kecuali "tanggungan biaya listrik yang membengkak" ya...saya hanya bisa cengengesan kalo diomelin.

Semoga saja dengan menurunnya harga BBM turun pula tarif TDL (Tarif Dasar Listrik) di Indonesia. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinar Sudut Senja

Aku telusuri jejak tapak bungkam arti senja di sore hari masih terasa tersakiti Menutup makna atas kecewa sore melintas senja tapak cerita tentang apapun yang dikata Masih terasa dalam benak pikiran ini terlalu kelam antara rindu dan dendam kau pergi aku terdiam Masih aku lintasi jalan yang dulu aku telusuri namun sendiri disekitarnya semakin terpadati buah logika kala memelas diri Hati selalu saja berkata terkadang juga tidak bisa terima tak tersudah ini kecewa Pikiran ancam diri sudahlah ini tak berarti tetap saja ketika hati ingin dan melintasi jalur lintas memori akan tetap aku telusuri Senja dan sore saksi asa biar suasana ini tetap ada waktu tak bisa disangka baik buruk peluh nestapa kan ada bunga disudut sarana aku berharap dia menggantikanya menutup mata mengobati luka tak banyak yang bisa aku kata 03Juni2012_resapahlevi_

Makin Memborok

Ini masa sulit Bukan...tapi agak berbelit Dan sedikit rumit Agak sedikit sakit Lelah tidak Tapi memang belum ada solusi Mengeluh adalah manusiawi Jalan buntu sukar bertindak Dalam hidup sudah biasa Adakala makin parah Jika berhenti melangkah Ya itulah asa dan susah Banyak yang bilang Susah senang karena uang Nyata itu memang Maha beri uang Bukan beri ruang Masih ada yang munafik Tentu matahari berbalik Tak akan ada jalan yang paling baik Selain untuk tidak terpublik Berkaca diri Menelaah ke dalam hati Masih jauh dari yg terdiri Memang masih kotor terakui sadar akan sebab ini terjadi Dampak dari kesenangan Hanya menambah penyesalan Benalukan penderitaan Kepada yg paling rentan Ia adalah cintanya Entah siapa yg benalu Atas cinta dan tipu Senang dibayar susah Lalu berkata baiklah Akui salah ambil hikmah Hanya semoga Cuma doa Dan usaha semampunya Membayar cicil demi upaya Melunasi bahagia

Kisah Dari Selatan

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah lama yang ku alami saat denganya saat kali pertama bertemu di selatan jakarta Bertatap muka senyum sapa jalan berkeliling roda dua Kalibata jembatanya jadi saksi lajunya roda menelusur senja, padat, gegap gempita bising tak kuasa bisa diterka suka cita penuh tawa Iringi roda terus berputar sesekali hati bergetar laju kereta lambat tak sabar di sudut stasiun aku menunggu dan bersandar Terik sinar kala itu senyum yang aku tunggu selama tiga minggu resah kala menunggu terik aku rasa penuh tipu Pasar minggu baru setahun yang lalu selatan jakarta memori kala itu lintas rindu tak menentu terkenang di hati selalu 02juni2012_rezapahlevi_