Langsung ke konten utama

Jejak Kaki di Pasir

Suatu malam seorang laki-laki bermimpi. Ia bermimpi sedang berjalan kaki di pantai bersama Tuhan. Mereka berjalan beriringan melintasi pantai berpasir yang merupakan kilasan kehidupan yang pernah dilalui oleh laki-laki itu. Pada setiap babak kehidupanya, ia sadari ada dua pasang jejak kaki diatas pasir yg dia lalui. Satu jejak kaki miliknya, dan satu lagi adalah jejak kaki milik Tuhan yang menemaninya berjalan.

Ketika ia berhasil melewati babak terakhir dari lintasan kehidupannya ia sempat menoleh kebelakang dan melihat jejak-jejak kaki yang tertinggal dipasir. Ia baru sadar jika ternyata banyak sekali dalam kilasan kehidupannya selama ini, hanya ada satu pasang jejak kaki saja. Dan parahnya lagi, hal itu sering terjadi pada saat ia melalui masa-masa yang sangat sulit dan menyedihkan dalam hidupnya.

Ia kemudian bertanya kepada Tuhan. “Tuhan, Engkau berjanji jika aku memutuskan untuk mengikuti jalan-MU, Engkau akan berjalan mengiringiku sepanjang jalan. Tapi mengapa, ketika saya harus melewati masa-masa yang paling sulit dalam hidupku, hanya ada satu pasang jejak kali dipasir. Saya tidak mengerti Tuhan, mengapa ketika aku sangat membutuhkanmu, kamu malah meninggalkan aku ?”

Tuhan lalu menjawab, “Wahai hambaku yang paling berharga, Aku mencintaimu dan Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Ketahuilah, selama masa sulitmu, ketika kamu hanya menjumpai satu pasang jejak kaki, itu adalah Jejak kaki-KU. Ketika itu aku sedang menggendongmu.

Wassalam. Dari sebuah situs http://inspirasipagi.wordpress.com/category/motivasi/

Sahabat, disaat kita tertimpa suatu musibah atau masalah seringkali kita sebagai manusia selalu merasa diabaikan oleh Sang Pencipta Namun jika kita sedang bahagia di waktu lapang kitalah yang sering mengabaikanNya, lupa padaNya dan itulah manusia....Tapi dibalik semua itu sesungguhnya Tuhan selalu bersama kita dan Dia selalu dekat dengan kita.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinar Sudut Senja

Aku telusuri jejak tapak bungkam arti senja di sore hari masih terasa tersakiti Menutup makna atas kecewa sore melintas senja tapak cerita tentang apapun yang dikata Masih terasa dalam benak pikiran ini terlalu kelam antara rindu dan dendam kau pergi aku terdiam Masih aku lintasi jalan yang dulu aku telusuri namun sendiri disekitarnya semakin terpadati buah logika kala memelas diri Hati selalu saja berkata terkadang juga tidak bisa terima tak tersudah ini kecewa Pikiran ancam diri sudahlah ini tak berarti tetap saja ketika hati ingin dan melintasi jalur lintas memori akan tetap aku telusuri Senja dan sore saksi asa biar suasana ini tetap ada waktu tak bisa disangka baik buruk peluh nestapa kan ada bunga disudut sarana aku berharap dia menggantikanya menutup mata mengobati luka tak banyak yang bisa aku kata 03Juni2012_resapahlevi_

Makin Memborok

Ini masa sulit Bukan...tapi agak berbelit Dan sedikit rumit Agak sedikit sakit Lelah tidak Tapi memang belum ada solusi Mengeluh adalah manusiawi Jalan buntu sukar bertindak Dalam hidup sudah biasa Adakala makin parah Jika berhenti melangkah Ya itulah asa dan susah Banyak yang bilang Susah senang karena uang Nyata itu memang Maha beri uang Bukan beri ruang Masih ada yang munafik Tentu matahari berbalik Tak akan ada jalan yang paling baik Selain untuk tidak terpublik Berkaca diri Menelaah ke dalam hati Masih jauh dari yg terdiri Memang masih kotor terakui sadar akan sebab ini terjadi Dampak dari kesenangan Hanya menambah penyesalan Benalukan penderitaan Kepada yg paling rentan Ia adalah cintanya Entah siapa yg benalu Atas cinta dan tipu Senang dibayar susah Lalu berkata baiklah Akui salah ambil hikmah Hanya semoga Cuma doa Dan usaha semampunya Membayar cicil demi upaya Melunasi bahagia

Kisah Dari Selatan

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah lama yang ku alami saat denganya saat kali pertama bertemu di selatan jakarta Bertatap muka senyum sapa jalan berkeliling roda dua Kalibata jembatanya jadi saksi lajunya roda menelusur senja, padat, gegap gempita bising tak kuasa bisa diterka suka cita penuh tawa Iringi roda terus berputar sesekali hati bergetar laju kereta lambat tak sabar di sudut stasiun aku menunggu dan bersandar Terik sinar kala itu senyum yang aku tunggu selama tiga minggu resah kala menunggu terik aku rasa penuh tipu Pasar minggu baru setahun yang lalu selatan jakarta memori kala itu lintas rindu tak menentu terkenang di hati selalu 02juni2012_rezapahlevi_