Aku berangkat dari timur ke barat
Naik kereta kelas ekonomi dengan gerbong penuh karat
Ku saksikan dengan mata dan wajah memucat
Kemudian aku berdiri dengan hati tersayat
Berhimpit penuh serta sesak
Masih pagi sudah bau iler dan ketiak
Ku tutup hidung dengan perasaan muak
Ingin sekali rasanya ku berteriak
Asongan juga ambil jalan
Berdiri sempit sesak berjejalan
Tak peduli senggil kiri serta kanan
Yang penting tetap bisa berjualan
Adakah ekonomi akan selalu seperti ini
Kelas yang menenggelamkan dari tinggi
Kata nyaman pastilah ilusi
Sepertinya Tuhan juga enggan merubah yang ini
Kelas ekonomi susah sana sini
Laju kereta terasa lamban
Iringi bising laju kehidupan
Takkan pernah sepi sampai hancurnya zaman
Kereta ekonomi sumber penghidupan
Kaum pinggir rel yang jauh dari harapan
Kakiku sudah mulai gemetar
Karena tak kuat menahan sabar
Berdiri empat jam semangat jadi pudar
Sepertinya aku ingin loncat dan keluar
Akan tetapi akhirnya aku pun sadar
Penderitaan ini pastinya akan kelar
Kereta ekonomi sangat berjasa
Masinis menjadi pahlawan tak berjasa
Mengangkut ratusan penumpang berjuta asa
Tiket murah tak beli juga tak apa
Kereta ekonomi gerbong buruk rupa
Demi Tuhan kau elok luar biasa
Hati kami yang memandang dengan bangga
Mata hati kaum pinggir rel kereta
Mata hati kaum ekonomi tak berdaya
Naik kereta kelas ekonomi dengan gerbong penuh karat
Ku saksikan dengan mata dan wajah memucat
Kemudian aku berdiri dengan hati tersayat
Berhimpit penuh serta sesak
Masih pagi sudah bau iler dan ketiak
Ku tutup hidung dengan perasaan muak
Ingin sekali rasanya ku berteriak
Asongan juga ambil jalan
Berdiri sempit sesak berjejalan
Tak peduli senggil kiri serta kanan
Yang penting tetap bisa berjualan
Adakah ekonomi akan selalu seperti ini
Kelas yang menenggelamkan dari tinggi
Kata nyaman pastilah ilusi
Sepertinya Tuhan juga enggan merubah yang ini
Kelas ekonomi susah sana sini
Laju kereta terasa lamban
Iringi bising laju kehidupan
Takkan pernah sepi sampai hancurnya zaman
Kereta ekonomi sumber penghidupan
Kaum pinggir rel yang jauh dari harapan
Kakiku sudah mulai gemetar
Karena tak kuat menahan sabar
Berdiri empat jam semangat jadi pudar
Sepertinya aku ingin loncat dan keluar
Akan tetapi akhirnya aku pun sadar
Penderitaan ini pastinya akan kelar
Kereta ekonomi sangat berjasa
Masinis menjadi pahlawan tak berjasa
Mengangkut ratusan penumpang berjuta asa
Tiket murah tak beli juga tak apa
Kereta ekonomi gerbong buruk rupa
Demi Tuhan kau elok luar biasa
Hati kami yang memandang dengan bangga
Mata hati kaum pinggir rel kereta
Mata hati kaum ekonomi tak berdaya
Komentar
Posting Komentar