Langsung ke konten utama

Kelas Ekonomi

Aku berangkat dari timur ke barat
Naik kereta kelas ekonomi dengan gerbong penuh karat
Ku saksikan dengan mata dan wajah memucat
Kemudian aku berdiri dengan hati tersayat

Berhimpit penuh serta sesak
Masih pagi sudah bau iler dan ketiak
Ku tutup hidung dengan perasaan muak
Ingin sekali rasanya ku berteriak

Asongan juga ambil jalan
Berdiri sempit sesak berjejalan
Tak peduli senggil kiri serta kanan
Yang penting tetap bisa berjualan

Adakah ekonomi akan selalu seperti ini
Kelas yang menenggelamkan dari tinggi
Kata nyaman pastilah ilusi
Sepertinya Tuhan juga enggan merubah yang ini
Kelas ekonomi susah sana sini

Laju kereta terasa lamban
Iringi bising laju kehidupan
Takkan pernah sepi sampai hancurnya zaman
Kereta ekonomi sumber penghidupan
Kaum pinggir rel yang jauh dari harapan

Kakiku sudah mulai gemetar
Karena tak kuat menahan sabar
Berdiri empat jam semangat jadi pudar
Sepertinya aku ingin loncat dan keluar
Akan tetapi akhirnya aku pun sadar
Penderitaan ini pastinya akan kelar

Kereta ekonomi sangat berjasa
Masinis menjadi pahlawan tak berjasa
Mengangkut ratusan penumpang berjuta asa
Tiket murah tak beli juga tak apa
Kereta ekonomi gerbong buruk rupa
Demi Tuhan kau elok luar biasa
Hati kami yang memandang dengan bangga
Mata hati kaum pinggir rel kereta
Mata hati kaum ekonomi tak berdaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinar Sudut Senja

Aku telusuri jejak tapak bungkam arti senja di sore hari masih terasa tersakiti Menutup makna atas kecewa sore melintas senja tapak cerita tentang apapun yang dikata Masih terasa dalam benak pikiran ini terlalu kelam antara rindu dan dendam kau pergi aku terdiam Masih aku lintasi jalan yang dulu aku telusuri namun sendiri disekitarnya semakin terpadati buah logika kala memelas diri Hati selalu saja berkata terkadang juga tidak bisa terima tak tersudah ini kecewa Pikiran ancam diri sudahlah ini tak berarti tetap saja ketika hati ingin dan melintasi jalur lintas memori akan tetap aku telusuri Senja dan sore saksi asa biar suasana ini tetap ada waktu tak bisa disangka baik buruk peluh nestapa kan ada bunga disudut sarana aku berharap dia menggantikanya menutup mata mengobati luka tak banyak yang bisa aku kata 03Juni2012_resapahlevi_

Makin Memborok

Ini masa sulit Bukan...tapi agak berbelit Dan sedikit rumit Agak sedikit sakit Lelah tidak Tapi memang belum ada solusi Mengeluh adalah manusiawi Jalan buntu sukar bertindak Dalam hidup sudah biasa Adakala makin parah Jika berhenti melangkah Ya itulah asa dan susah Banyak yang bilang Susah senang karena uang Nyata itu memang Maha beri uang Bukan beri ruang Masih ada yang munafik Tentu matahari berbalik Tak akan ada jalan yang paling baik Selain untuk tidak terpublik Berkaca diri Menelaah ke dalam hati Masih jauh dari yg terdiri Memang masih kotor terakui sadar akan sebab ini terjadi Dampak dari kesenangan Hanya menambah penyesalan Benalukan penderitaan Kepada yg paling rentan Ia adalah cintanya Entah siapa yg benalu Atas cinta dan tipu Senang dibayar susah Lalu berkata baiklah Akui salah ambil hikmah Hanya semoga Cuma doa Dan usaha semampunya Membayar cicil demi upaya Melunasi bahagia

Kisah Dari Selatan

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah lama yang ku alami saat denganya saat kali pertama bertemu di selatan jakarta Bertatap muka senyum sapa jalan berkeliling roda dua Kalibata jembatanya jadi saksi lajunya roda menelusur senja, padat, gegap gempita bising tak kuasa bisa diterka suka cita penuh tawa Iringi roda terus berputar sesekali hati bergetar laju kereta lambat tak sabar di sudut stasiun aku menunggu dan bersandar Terik sinar kala itu senyum yang aku tunggu selama tiga minggu resah kala menunggu terik aku rasa penuh tipu Pasar minggu baru setahun yang lalu selatan jakarta memori kala itu lintas rindu tak menentu terkenang di hati selalu 02juni2012_rezapahlevi_