Langsung ke konten utama

Peminta

Wanita peminta
Seberapa besarkah ia menderita
Pagi siang malam adakah kelana
Demi uang yang tak seberapa
Rela ia lepas semua

Saat itupun aku diminta
Aku ikhlas memberikan walau tak semua
Karena isi kantong hampir tak tersisa
Ia memaksa akhirnya aku beri juga

Lalu wanita kembali berjalan
Entah mungkin tak ada tujuan
Waktu itu aku menyaksikan
Tentu saja tak mungkin aku lupakan

Kini dan saat ini
Wanita sudah tidak malu lagi
Ibu kita Kartini
Pastilah sudah berbangga hati
Melihat dari langit yang tinggi
Walau masih banyak yang terdiskriminasi
Namun tetap saja pandai berorasi
Berjuta profesi mampu mereka jalani
Termasuk meracuni kaum lelaki

Aku hanya sekedar memberi saran
Kepada wanita peminta dikala hujan
Adakah kau meminta demi makan
Kalau hanya itu biarlah kami yang beri umpan
Darimu cukuplah harapan
Lalu kami yang mewujudkan

Jika saranku tak dapat kau terima
Lalu apa wahai wanita peminta
Walau masih ada yang lebih buruk dari sekedar meminta
Bukankah lebih baik kau menaruh duka
Dan membawa pergi sejuta cita
Untuk kami wujudkan dengan penuh rasa kasih dan cinta

Wahai wanita peminta
Fikirkan seribu kali jika ingin bekerja
Kalian akan membuat kami merasa tak berguna
Andai kalian mau percaya
Niat tulus para pria
Hanyalah untuk membahagiakan wanita peminta

-Reza Pahlevi_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makin Memborok

Ini masa sulit Bukan...tapi agak berbelit Dan sedikit rumit Agak sedikit sakit Lelah tidak Tapi memang belum ada solusi Mengeluh adalah manusiawi Jalan buntu sukar bertindak Dalam hidup sudah biasa Adakala makin parah Jika berhenti melangkah Ya itulah asa dan susah Banyak yang bilang Susah senang karena uang Nyata itu memang Maha beri uang Bukan beri ruang Masih ada yang munafik Tentu matahari berbalik Tak akan ada jalan yang paling baik Selain untuk tidak terpublik Berkaca diri Menelaah ke dalam hati Masih jauh dari yg terdiri Memang masih kotor terakui sadar akan sebab ini terjadi Dampak dari kesenangan Hanya menambah penyesalan Benalukan penderitaan Kepada yg paling rentan Ia adalah cintanya Entah siapa yg benalu Atas cinta dan tipu Senang dibayar susah Lalu berkata baiklah Akui salah ambil hikmah Hanya semoga Cuma doa Dan usaha semampunya Membayar cicil demi upaya Melunasi bahagia

Kisah Dari Selatan

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah lama yang ku alami saat denganya saat kali pertama bertemu di selatan jakarta Bertatap muka senyum sapa jalan berkeliling roda dua Kalibata jembatanya jadi saksi lajunya roda menelusur senja, padat, gegap gempita bising tak kuasa bisa diterka suka cita penuh tawa Iringi roda terus berputar sesekali hati bergetar laju kereta lambat tak sabar di sudut stasiun aku menunggu dan bersandar Terik sinar kala itu senyum yang aku tunggu selama tiga minggu resah kala menunggu terik aku rasa penuh tipu Pasar minggu baru setahun yang lalu selatan jakarta memori kala itu lintas rindu tak menentu terkenang di hati selalu 02juni2012_rezapahlevi_

Diam Dendam

28 Desember 2011 _Diam Dendam_ Seperti memang ini Lalu bagaimana lagi Berlari juga tak pasti Memang harus menahan diri Terjerat mengikat Memang sangat pekat Terdiam tertulis surat Apakah terlalu sangat Tak sepantasnya hanya berdiam Menahan membungkam Menerima terpadam Tertutup yang kelam Tak ingin menerus Begini asa habisi tergerus Tindakan berjuta jurus Tak habis keluarkan ingus Tak mau jadi korban Bangkit dari keadaan Atur rencana sedemikian Tujuan sampai pastikan temukan Terlalu sering berdosa Kepuasan tak kenal harga Memang sering terlupa Lantas terjadi mau apa Jadilah dendam Jangan diredam Lawanlah suram dan jangan membungkam _Reza Pahlevi_