Langsung ke konten utama

Terkenang Hervi

Telah aku tulis bait panjang
akan tetapi telah hilang
sejak pertama aku datang
terpesona kala aku memandang

Sekali ini lagi aku resah
karena cerita yang akan diabadikan
lagi datang dan pergi
meski hilang dahagaku pada kisah lalu
karena kutemukan mata airnya

Tuhan mendekati
semakin aku menjadi
tetapi masih tersembunyi
karena aku dapati ada misteri
yang tak bisa aku sentuh sama sekali


Hampir sama
sedikit bicara
ada yang berbeda
atau hanya angan anganku saja

Sekali waktu menuju badui
berjalan berdiri begitu mandiri
naik turun tanah mendaki
kerikil, lumpur, licin terlewati
dia berjalan sendiri......

Kemudian tergeser
terselah satu selisih
aku sudah tegar
karena terdugaku adalah benar
“Tidak Mungkin”

Di akhirnya hanya bisa berjabat tangan
tak saling menatap
Pergi hilang lenyap
Daun gugur melayang
tertulis terhibur dalam kenang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makin Memborok

Ini masa sulit Bukan...tapi agak berbelit Dan sedikit rumit Agak sedikit sakit Lelah tidak Tapi memang belum ada solusi Mengeluh adalah manusiawi Jalan buntu sukar bertindak Dalam hidup sudah biasa Adakala makin parah Jika berhenti melangkah Ya itulah asa dan susah Banyak yang bilang Susah senang karena uang Nyata itu memang Maha beri uang Bukan beri ruang Masih ada yang munafik Tentu matahari berbalik Tak akan ada jalan yang paling baik Selain untuk tidak terpublik Berkaca diri Menelaah ke dalam hati Masih jauh dari yg terdiri Memang masih kotor terakui sadar akan sebab ini terjadi Dampak dari kesenangan Hanya menambah penyesalan Benalukan penderitaan Kepada yg paling rentan Ia adalah cintanya Entah siapa yg benalu Atas cinta dan tipu Senang dibayar susah Lalu berkata baiklah Akui salah ambil hikmah Hanya semoga Cuma doa Dan usaha semampunya Membayar cicil demi upaya Melunasi bahagia

Kisah Dari Selatan

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah lama yang ku alami saat denganya saat kali pertama bertemu di selatan jakarta Bertatap muka senyum sapa jalan berkeliling roda dua Kalibata jembatanya jadi saksi lajunya roda menelusur senja, padat, gegap gempita bising tak kuasa bisa diterka suka cita penuh tawa Iringi roda terus berputar sesekali hati bergetar laju kereta lambat tak sabar di sudut stasiun aku menunggu dan bersandar Terik sinar kala itu senyum yang aku tunggu selama tiga minggu resah kala menunggu terik aku rasa penuh tipu Pasar minggu baru setahun yang lalu selatan jakarta memori kala itu lintas rindu tak menentu terkenang di hati selalu 02juni2012_rezapahlevi_

Diam Dendam

28 Desember 2011 _Diam Dendam_ Seperti memang ini Lalu bagaimana lagi Berlari juga tak pasti Memang harus menahan diri Terjerat mengikat Memang sangat pekat Terdiam tertulis surat Apakah terlalu sangat Tak sepantasnya hanya berdiam Menahan membungkam Menerima terpadam Tertutup yang kelam Tak ingin menerus Begini asa habisi tergerus Tindakan berjuta jurus Tak habis keluarkan ingus Tak mau jadi korban Bangkit dari keadaan Atur rencana sedemikian Tujuan sampai pastikan temukan Terlalu sering berdosa Kepuasan tak kenal harga Memang sering terlupa Lantas terjadi mau apa Jadilah dendam Jangan diredam Lawanlah suram dan jangan membungkam _Reza Pahlevi_